Minggu, 25 Maret 2012

Filled Under:

Rangkuman dari Bab III dan Bab IV

Rangkuman Tentang Kurikulum Matematika Sekolah di Indonesia
Pembelajaran Matematika Tradisional adalah bahwa pembelajaran lebih menekankan hafalan dari pada pengertian, lebih mengutamakan kepada melatih otak bukan kegunaan, bahasa/istilah dan symbol yang digunakan tidak jelas, urutan operasi harus diterima tanpa alasan. Sedangkan Pembelajaran matematika modern terjadi karena adanya kemajuan teknologi. Matematika Modern merupakan Kurikulum 1975. Dimana pada kurikulum ini lebih memuat topik-topik dan pendekatan baru, pembelajaran lebih menekankan pembelajaran bermakna dan pengertian, programnya lebih continue, program melayani anak berkemampuan hetrogen, bahasa lebih cepat, pusat pengajaran pada murid, metodenya menemukan, memecahkan masalah dan teknik diskusi, dan pengajaran lebih hidup dan menarik.

Pembelajaran  matematika tradisional lebih  ditekankan  pada  ilmu  hitung  dan  cara berhitung. Urutan-urutan materi  seolah-olah  telah menjadi konsensus masyarakat. Kekhasan  lain  dari  pembelajaran  matematika  tradisional  adalah  bahwa pembelajaran  lebih  menekankan  hafalan  dari  pada  pengertian,  menekankan  bagaimana sesuatu itu dihitung bukan mengapa sesuatu itu dihitungnya demikian, lebih mengutamakan kepada melatih otak bukan kegunaan, bahasa/istilah dan simbol yang digunakan tidak jelas, urutan operasi harus diterima tanpa alasan, dan seterusnya. 

Kurikulum  1975 (matematika modern)  dimana matematika  saat  itu mempunyai karakteristik sebagai berikut: 
1)     Memuat  topik-topik  dan  pendekatan  baru.  Topik-topik  baru  yang  muncul  adalah himpunan,  statistik  dan  probabilitas,  relasi,  sistem  numerasi  kuno,  penulisan  lambang bilangan non desimal.
2)    Pembelajaran  lebih menekankan  pembelajaran  bermakna  dan  berpengertian  dari  pada hafalan dan ketrampilan berhitung. 
3)     Program matematika sekolah dasar dan sekolah menengah lebih kontinyu. 
4)    Pengenalan penekanan pembelajaran pada struktur.
5)     Programnya dapat melayani kelompok anak-anak yang kemampuannya hetrogen. 
6)      Menggunakan bahasa yang lebih tepat. 
7)     Pusat pengajaran pada murid tidak pada guru.
8)    Metode  pembelajaran  menggunakan  meode  menemukan,  memecahkan  masalah  dan teknik diskusi. 
9)      Pengajaran matematika lebih hidup dan menarik. 

Pada pembelajaran matematika pada era tahun 1980-an merupakan gerakan revolusi matematika kedua. Revolusi ini di awali oleh dengan kekhawatiran negara maju yang akan disusul oleh negara-negara terbelakang saat itu, seperti Jerman Barat, Korea, Jepang, dan Taiwan.
 Dalam Pengajaran matematika telah ditandai oleh beberapa hal yaitu adanya kemajuan teknologi seperti kalkulator dan komputer. 


Dalam kurikulm  tahun 1994, pembelajaran matematika mempunyai karakter yang khas, yaitu  struktur  materi  sudah  disesuaikan  dengan  psikologi  perkembangan  anak,  materi keahlian  seperti  komputer  semakin  mendalam,  model-model  pembelajaran  matematika kehidupan disajikan dalam berbagai pokok bahasan. Intinya pembelajaran matematika saat itu  mengedepankan  tekstual  materi  namun  tidak  melupakan  hal-hal  kontekstual  yang berkaitan dengan materi. Dalam pertimbangan ini agar  siswa  mampu menyelesaikan  permasalahan kehidupan yang dihadapi sehari-hari.

KTSP singkatan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP  terdiri dari  tujuan pendidikan  tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalenderpendidikan, dan silabus.
Prinsip - prinsip Pengembangan KTSP, sebagai berikut:
a) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
b) beragam dan terpadu
c) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
d) Releven dengan kebutuhan kehidupan
e)Menyeluruh dan berkesinambungan 

Berdasarkan  PERMENDIKNAS  No.  22  Tahun  2006,  Mata  pelajaran  matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan berikut:
a)  Memahami  konsep  matematika,  menjelaskan  keterkaitan  antarkonsep  dan mengaplikasikan  konsep  atau  algoritma,  secara  luwes,  akurat,  efisien,  dan  tepat, dalam pemecahan masalah. 
b)    Menggunakan  penalaran  pada  pola  dan  sifat, melakukan manipulasi matematika dalam  membuat  generalisasi,  menyusun  bukti,  atau  menjelaskan  gagasan  dan pernyataan  matematika 
c)     Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh
d)    Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah e)     Memiliki  sikap  menghargai  kegunaan  matematika  dalam  kehidupan,  yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Kompetensi adalah Pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai sebagai kinerja yang berpengaruh terhadap peran, perbuatan, prestasi, serta pekerjaan kita. Untuk meningkatkan kompetensi kita yaitu melalui pendidikan dan pelatihan. 

Langkah - langkah agar pelaksanaan Kurikulum dapat berhasil, sebagai berikut:
a) Guru supaya meningkatkan profesionalisme,
b) Kesinambungan pembelajaran dari sekolah dasar dan sekolah lanjutan,
c) Pengevalusian hasil pembelajaran, dan
d) Prinsip cara belajar siswa aktif (CBSA)dipelihara terus.

0 komentar:

Posting Komentar


welcome

Dynamic Glitter Text Generator at TextSpace.net

Copyright @ 2013 Di atas Ridho-Nya.