Rangkuman Tentang Kurikulum Matematika Sekolah di Indonesia
Pembelajaran
Matematika Tradisional adalah bahwa pembelajaran lebih menekankan
hafalan dari pada pengertian, lebih mengutamakan kepada melatih otak
bukan kegunaan, bahasa/istilah dan symbol yang digunakan tidak jelas,
urutan operasi harus diterima tanpa alasan. Sedangkan Pembelajaran matematika modern terjadi
karena adanya kemajuan teknologi. Matematika Modern merupakan Kurikulum
1975. Dimana pada kurikulum ini lebih memuat topik-topik dan pendekatan
baru, pembelajaran lebih menekankan pembelajaran bermakna dan
pengertian, programnya lebih continue, program melayani anak
berkemampuan hetrogen, bahasa lebih cepat, pusat pengajaran pada murid,
metodenya menemukan, memecahkan masalah dan teknik diskusi, dan
pengajaran lebih hidup dan menarik.
Pembelajaran matematika tradisional lebih ditekankan
pada ilmu hitung
dan cara berhitung. Urutan-urutan
materi seolah-olah telah menjadi konsensus masyarakat. Kekhasan lain
dari pembelajaran matematika
tradisional adalah bahwa pembelajaran lebih
menekankan hafalan dari pada pengertian,
menekankan bagaimana sesuatu itu
dihitung bukan mengapa sesuatu itu dihitungnya demikian, lebih mengutamakan kepada
melatih otak bukan kegunaan, bahasa/istilah dan simbol yang digunakan tidak
jelas, urutan operasi harus diterima tanpa alasan, dan seterusnya.
Kurikulum 1975 (matematika modern) dimana matematika saat
itu mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1)
Memuat topik-topik
dan pendekatan baru.
Topik-topik baru yang
muncul adalah himpunan, statistik
dan probabilitas, relasi,
sistem numerasi kuno,
penulisan lambang bilangan non
desimal.
2)
Pembelajaran lebih menekankan pembelajaran
bermakna dan berpengertian
dari pada hafalan dan ketrampilan
berhitung. 3) Program matematika sekolah dasar dan sekolah menengah lebih kontinyu.
4) Pengenalan penekanan pembelajaran pada struktur.
5) Programnya dapat melayani kelompok anak-anak yang kemampuannya hetrogen.
6) Menggunakan bahasa yang lebih tepat.
7) Pusat pengajaran pada murid tidak pada guru.
8) Metode pembelajaran menggunakan meode menemukan, memecahkan masalah dan teknik diskusi.
9) Pengajaran matematika lebih hidup dan menarik.
Pada pembelajaran matematika pada era tahun 1980-an merupakan gerakan revolusi matematika kedua. Revolusi ini di awali oleh dengan kekhawatiran negara maju yang akan disusul oleh negara-negara terbelakang saat itu, seperti Jerman Barat, Korea, Jepang, dan Taiwan.
Dalam Pengajaran matematika telah ditandai oleh beberapa hal yaitu adanya kemajuan teknologi seperti kalkulator dan komputer.
Dalam kurikulm tahun 1994, pembelajaran matematika mempunyai
karakter yang khas, yaitu struktur materi
sudah disesuaikan dengan
psikologi perkembangan anak,
materi keahlian seperti komputer
semakin mendalam, model-model
pembelajaran matematika kehidupan
disajikan dalam berbagai pokok bahasan. Intinya pembelajaran matematika saat
itu mengedepankan tekstual
materi namun tidak
melupakan hal-hal kontekstual
yang berkaitan dengan materi. Dalam pertimbangan ini agar siswa
mampu menyelesaikan permasalahan
kehidupan yang dihadapi sehari-hari.
KTSP singkatan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
KTSP adalah kurikulum
operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan
pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan
muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalenderpendidikan, dan silabus.
Prinsip - prinsip Pengembangan KTSP, sebagai berikut:
a) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
b) beragam dan terpadu
c) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
d) Releven dengan kebutuhan kehidupan
e)Menyeluruh dan berkesinambungan
Berdasarkan
PERMENDIKNAS No. 22
Tahun 2006, Mata
pelajaran matematika bertujuan
agar peserta didik memiliki kemampuan berikut:
a) Memahami konsep
matematika, menjelaskan keterkaitan
antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau
algoritma, secara luwes,
akurat, efisien, dan
tepat, dalam pemecahan masalah.
b)
Menggunakan penalaran
pada pola dan
sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat
generalisasi, menyusun bukti,
atau menjelaskan gagasan
dan pernyataan matematika
c)
Memecahkan masalah
yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika,
menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh
d)
Mengomunikasikan
gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas
keadaan atau masalah e)
Memiliki sikap
menghargai kegunaan matematika
dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian,
dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam
pemecahan masalah.
Kompetensi adalah Pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai sebagai kinerja yang berpengaruh terhadap peran, perbuatan, prestasi, serta pekerjaan kita. Untuk meningkatkan kompetensi kita yaitu melalui pendidikan dan pelatihan.
Langkah - langkah agar pelaksanaan Kurikulum dapat berhasil, sebagai berikut:
a) Guru supaya meningkatkan profesionalisme,
b) Kesinambungan pembelajaran dari sekolah dasar dan sekolah lanjutan,
c) Pengevalusian hasil pembelajaran, dan
d) Prinsip cara belajar siswa aktif (CBSA)dipelihara terus.
0 komentar:
Posting Komentar